Hai sobat Ilmu 😘
Sobat punya temen yang doyan banget nyanyi?
Teriak-teriak bak penyanyi profesional dengan suara yang bisa dibilang pas-pasan ato bahkan ancur?
Bahkan temen agan ini ampe niat banget ikutan ajang pencarian bakat menyanyi gitu, dan merasa dia layak banget buat lolos dan akhirnya menjadi terkenal?🤣
Jangan dulu dibilang kepedean atau nggak tau diri ya sobat 😎, karena hal tersebut ada penjelasannya.
Hal tersebut juga yang bikin kita kadang ngerasa enak kalo nyanyi-nyanyi, ngerasa bagus kalo karaokean, tapi ketika suara kita direkam kita mungkin mikir.
"kok suara ane gini banget yah?"
"kok fals dimana-mana yah?"
Pernah mengalami hal tersebut? Yuk kita simak penjelasannya..
Jreng........ Jreng.... 💥
Kita pasti tau dan sadar, ketika kita berbicara, suara yang kita dengar biasanya beda dengan yang didengar orang lain. Kalau sobat ilmu penasaran, gimana sih orang lain denger suara kita, coba aja rekam suara kita. Yess!
Seperti itulah kedengarannya suara kita di telinga orang lain. Dan kebanyakan orang gak suka denger suaranya sendiri. Jangan dulu denger suara nyanyi deh, suara ngomong aja biasanya gak suka...😅
Nah, saat kita berbicara, pita suara kita itu menghasilkan suara yang bisa ditransmisikan via udara, jadi yang orang lain dengar tentang suara kita adalah gelombang asli yang ditansmisikan via udara. Simpelnya, lawan bicara kita itu nangkep timbre atau warna suara kita itu secara langsung oleh indra pendengaran
Tapi, tulang dan jaringan yang ada di dalam kepala kita, bisa langsung mengalirkan gelombang tersebut ke koklea. Jadi suara kita yang kita dengar ketika berbicara adalah hasil dari transmisi suara di dalam kepala kita sendiri. Jadinya pasti beda dengan apa yang orang lain dengar.
Juga suara rekaman suara kita, otomatis hal tersebut merupakan suara yang ditransmisikan melalui udara. Jadi bagian dari gelombang suara yang kita dengar karena transmisi dari dalam kepala kita tadi, tidak terdengar lagi.
Hal yang membuat suara kita terdengar berbeda adalah karena tulang dan jaringan yang ada di kepala biasanya menambah vibrasi dari frekuensi rendah dari gelombang suara kita. Hasilnya, suara kita biasanya terdengar lebih dalam dan lebih padat dibanding yang terdengar oleh orang lain. Itulah juga kenapa di rekaman, suara kita biasanya terdengar lebih tinggi tapi lebih lemah.
Dengan kata lain, ketika kita berbicara, ada getar pita suara yang merambat melewati tulang-tulang kita sendiri. Hal ini membuat telinga kita mendengar suara atau getaran suara yang jauh lebih merdu ketimbang yang sebenarnya.(Padahal aslinya cempreng 😂🤣)
Jadi, suara merdu yang selama ini kita dengarkan itu bukan berarti suara yang sebenarnya didengarkan oleh orang lain sobat! Bisa jadi, suara kita sebenernya lebih fals dan sebagainya. Masih mau ngaku-ngaku suaranya merdu? Coba rekam dulu 😑
Dan kalo agan punya temen yang kepedean nyanyi padahal suaranya pas-pasan, coba diem-diem rekam, dan kasi unjuk rekaman Nya , bukan malah di bully, Kasian 😆, entar bunuh diri dia nya 😂.
Sekian dulu ya Sobat ilmu, teruslah Berkarya jangan pernah berhenti tuk berinovasi
Sobat punya temen yang doyan banget nyanyi?
Teriak-teriak bak penyanyi profesional dengan suara yang bisa dibilang pas-pasan ato bahkan ancur?
Bahkan temen agan ini ampe niat banget ikutan ajang pencarian bakat menyanyi gitu, dan merasa dia layak banget buat lolos dan akhirnya menjadi terkenal?🤣
Jangan dulu dibilang kepedean atau nggak tau diri ya sobat 😎, karena hal tersebut ada penjelasannya.
Hal tersebut juga yang bikin kita kadang ngerasa enak kalo nyanyi-nyanyi, ngerasa bagus kalo karaokean, tapi ketika suara kita direkam kita mungkin mikir.
"kok suara ane gini banget yah?"
"kok fals dimana-mana yah?"
Pernah mengalami hal tersebut? Yuk kita simak penjelasannya..
Jreng........ Jreng.... 💥
Kita pasti tau dan sadar, ketika kita berbicara, suara yang kita dengar biasanya beda dengan yang didengar orang lain. Kalau sobat ilmu penasaran, gimana sih orang lain denger suara kita, coba aja rekam suara kita. Yess!
Seperti itulah kedengarannya suara kita di telinga orang lain. Dan kebanyakan orang gak suka denger suaranya sendiri. Jangan dulu denger suara nyanyi deh, suara ngomong aja biasanya gak suka...😅
Nah, saat kita berbicara, pita suara kita itu menghasilkan suara yang bisa ditransmisikan via udara, jadi yang orang lain dengar tentang suara kita adalah gelombang asli yang ditansmisikan via udara. Simpelnya, lawan bicara kita itu nangkep timbre atau warna suara kita itu secara langsung oleh indra pendengaran
Tapi, tulang dan jaringan yang ada di dalam kepala kita, bisa langsung mengalirkan gelombang tersebut ke koklea. Jadi suara kita yang kita dengar ketika berbicara adalah hasil dari transmisi suara di dalam kepala kita sendiri. Jadinya pasti beda dengan apa yang orang lain dengar.
Juga suara rekaman suara kita, otomatis hal tersebut merupakan suara yang ditransmisikan melalui udara. Jadi bagian dari gelombang suara yang kita dengar karena transmisi dari dalam kepala kita tadi, tidak terdengar lagi.
Hal yang membuat suara kita terdengar berbeda adalah karena tulang dan jaringan yang ada di kepala biasanya menambah vibrasi dari frekuensi rendah dari gelombang suara kita. Hasilnya, suara kita biasanya terdengar lebih dalam dan lebih padat dibanding yang terdengar oleh orang lain. Itulah juga kenapa di rekaman, suara kita biasanya terdengar lebih tinggi tapi lebih lemah.
Dengan kata lain, ketika kita berbicara, ada getar pita suara yang merambat melewati tulang-tulang kita sendiri. Hal ini membuat telinga kita mendengar suara atau getaran suara yang jauh lebih merdu ketimbang yang sebenarnya.(Padahal aslinya cempreng 😂🤣)
Jadi, suara merdu yang selama ini kita dengarkan itu bukan berarti suara yang sebenarnya didengarkan oleh orang lain sobat! Bisa jadi, suara kita sebenernya lebih fals dan sebagainya. Masih mau ngaku-ngaku suaranya merdu? Coba rekam dulu 😑
Dan kalo agan punya temen yang kepedean nyanyi padahal suaranya pas-pasan, coba diem-diem rekam, dan kasi unjuk rekaman Nya , bukan malah di bully, Kasian 😆, entar bunuh diri dia nya 😂.
Sekian dulu ya Sobat ilmu, teruslah Berkarya jangan pernah berhenti tuk berinovasi
Komentar
Posting Komentar